Di Balik Operasi Premanisme: Antara Ketegasan dan Keberlanjutan
Kota Medan kembali menjadi sorotan. Bukan karena prestasi, melainkan karena aksi premanisme yang meresahkan. Polrestabes Medan menggelar operasi besar-besaran, mengamankan puluhan preman yang kerap mengganggu ketertiban. Sembilan di antaranya ditetapkan sebagai tersangka, sementara sisanya diberikan pembinaan.
Langkah ini patut diapresiasi. Namun, pertanyaannya, apakah ini solusi jangka panjang? Apakah pembinaan singkat cukup untuk mengubah perilaku yang telah mengakar?
Premanisme bukan sekadar masalah kriminalitas. Ia adalah cerminan dari ketimpangan sosial, ekonomi, dan pendidikan. Selama akar permasalahan ini tidak disentuh, operasi seperti ini hanya akan menjadi siklus tanpa akhir.
Kita membutuhkan pendekatan yang lebih holistik. Pendidikan, lapangan kerja, dan pemberdayaan masyarakat harus menjadi prioritas. Tanpa itu, premanisme akan terus tumbuh subur, mencari celah di tengah ketidakadilan.
Operasi ini adalah langkah awal. Namun, untuk menciptakan perubahan nyata, kita harus berani menggali lebih dalam, menyentuh akar masalah, dan membangun sistem yang adil bagi semua.
Posting Komentar untuk "Di Balik Operasi Premanisme: Antara Ketegasan dan Keberlanjutan"